MALANG KOTA - Program studi teknik informatika (prodi TI) diprediksi masih menjadi idola pada SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) tahun ini. Hal ini didasarkan pada data dua tahun terakhir (2011-2012) prodi TI tetap jadi idola di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Malang.
"Tahun ini sangat mungkin hal ini terjadi lagi. Karena TI memang sudah jadi gaya hidup saat ini," tandas Arrijal Nagara Yanottama, anggota bagian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) panitia lokal (panlok) Malang kemarin (15/5).
Berdasarkan data yang dihimpun Jawa Pos Radar Malang, jumlah peminat prodi TI tahun lalu di PTN Malang mencapai 5.077 peminat. Rinciannya, Universitas Brawijaya (UB) 2.345 peminat, Universitas Negeri Malang (UM) mencapai 2.012 peminat, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang mencapai 720 peminat. Sedang, kuota tahun ini tidak jauh dari tahun lalu, yaitu 204 orang.
Menurut dia, saat ini teknologi tidak bisa lepas dengan kehidupan manusia sehingga prospek dari prodi ini dinilai sangat bagus ke depan. "Ini salah satu alasan mendasar prodi ini terus jadi idola," terang pria asal Pasuruan itu.
Dia juga mengatakan, jumlah kuota SBMPTN di PTN Malang tahun ini mencapai 6.558 orang. Rinciannya, UB 4.273 mahasiswa, UM 1.835 mahasiswa, dan UIN 450 mahasiswa. "Ini harus dijadikan salah satu pertimbangan calon peserta SBMPTN," ujar alumni ITS itu.
Rijal-sapaan akrab Arrijal Nagara Yanottama-juga mengatakan hingga kemarin sore jumlah pendaftar di Panlok Malang mencapai 482 peserta. Rinciannya, 180 kelompok saintek, 241 sosial-humaniora, dan 61 campuran. "Ini jumlah yang sudah tersimpan di-database-nya SBMPTN," tandas kabag TIK UM itu.
Terpisah, Prof. Bambang Suharto, M.S, pembantu rektor I UB menambahkan, persaingan memperebutkan kursi di PTN Malang tahun ini sangat ketat. Hal ini diproyeksikan pada jumlah peminat SNMPTN tahun ini mencapai 121 ribu peserta. Sedang, kuotanya mencapai 10.222 peserta. "Yang tidak diterima kami yakin akan ikut tes di SBMPTN Malang," tandas Bambang di kantornya kemarin.
Bambang juga mengimbau kepada para calon peserta agar memperhitungkan peluang dan kemampuan diri sebelum menentukan pilihan prodi di PTN. Karena tidak sedikit dari peserta yang pilih prodi hanya karena ikut-ikutan teman. "Ini tidak baik, karena pasti tidak akan maksimal hasilnya," terang dia.
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam hal ini juga sangat penting peran serta orang tua. Karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan peserta. "Jangan sampai orang tua memaksa anaknya untuk memilih prodi tertentu. Tapi bebaskan mereka untuk menentukan masa depannya sendiri," ujar Bambang.
Seperti diberitakan, peserta SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) harus hati-hati dalam menentukan pilihan prodi (program studi). Karena jika sudah diverifikasi, prodi yang dipilih tidak bisa diganti lagi. (im/lia)
Jawa Pos, Radar Malang, Malang Raya, Kamis 16 Mei 2013, halaman 34, Pendidikan, Lifestyle & Society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar